Pengertian sihir dari segi bahasa dan istilah

Ilustrasi: Buhul Sihir

Definisi terkait dengan Sihir

Pengertian sihir secara bahasa adalah sesuatu yang sebabnya tersembunyi dan lembut, sihir juga dinamakan dengan "as sahra" (اَلسَّحْرَ) yaitu waktu sahur atau waktu di akhir malam sebelum waktu fajar, yaitu keadaan samar-samar antara gelap dan terang yang terjadi di penghujung malam, sebagaimana redaksi hadits dari Ibnu 'Umar RA., Rasulullah SAW. berkata; إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا "Sesungguhnya ada dari sebagian penjelasan itu benar-benar sihir" [1], manakala didalam penjelasan itu terdapat kemampuan menggambarkan dalam rangka menutupi kebenaran."

Ibnul Mandzhur berkata, "Al-Azhari menyampaikan: السحر عمل تُقَرِّبُ فيه إلى الشيطان, sihir merupakan perbuatan yang akan mendekatkan seseorang kepada setan, dan dengan melalui perantara bantuan setan itu semua menandakan adanya eksistensi sihir, diantara jenis sihir adalah berupa pengelabuan yang dapat mengelabui mata sehingga dikira bahwa demikianlah yang terjadi, padahal yang terjadi bukan sebagaimana yang dia lihat. Sesuatu yang bersifat halus dan menyembunyikan (suatu kebenaran) adalah sihir, asas sihir adalah memalingkan sesuatu dari hakikatnya kepada yang bukan sebenarnya, maka seakan-akan penyihir yaitu tatkala melihat kebatilan dengan tampilan seperti kebaikan, dia rubah kepada sesuatu yang bukan hakikatnya."[2]

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah menyampaikan, telah berkata Abu 'Ali Al Lu'lu'i, telah sampai kepadaku dari Abu 'Ubaid bahwasannya beliau berkata, "وإن من البيان لسحرا""Sesungguhnya dari sebagian penjelasan itu terdapat sihir". Seolah-olah maknanya melebih-lebihkan berupa penjelasannya, sebagaimana seseorang yang memberikan pujian lalu dibenarkan sampai memalingkan hatinya kepada perkataannya, kemudian dia menghinanya lalu dibenarkan sampai memalingkan hatinya kepada perkataan yang lain, dengan begitu seakan-akan dia telah menyihir para pendengarnya." [3]

Prof. Raji Al-Asmar beliau berkata, "Makna-makna sihir secara bahasa kembali maknanya kepada sesuatu yang bersifat samar dan halus, bersifat tipuan dan kamuflase, melalaikan, pembenaran, memalingkan dan membuat condong, Dari makna-makna bahasa ini, sehingga bisa diketahui makna sihir secara istilah [4].

Makna sihir secara syara’: Menggunakan mantra-mantra dan ikatan buhul yang dapat mempengaruhi hati dan tubuh, sehingga dapat membuat orang sakit, dapat membunuh, dan bisa memisahkan pasangan suami istri, Allah berfirman;

... فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ ...

"… Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang suami dengan istrinya..." (Al-Baqarah: 102) [5]

Allah SWT. telah memerintahkan untuk meminta perlindungan kepada-Nya dari sihir, Allah berfirman,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

"Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul." (Al-Falaq: 4)

Mereka para tukang sihir wanita meniupkan pada buhul-buhul sihir, dan sihir memiliki hakikat (nyata), oleh karena itu Allah SWT. memerintahkan kita untuk meminta perlindungan dari keburukan tukang sihir, dan telah tampak pengaruh sihir terhadap orang-orang yang terkena sihir, Allah SWT. berfirman,

... وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ

"Serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)." (Al-A'raf: 116)

Allah mensifati sihir merupakan sesuatu yang besar (عَظِيْمٌ), apabila sihir tidak memiliki hakikat tentu, Allah SWT. tidak akan mensifati dengan sebutan ‘adhim ini, sihir memiliki hakikat dan ini tidak menghalangi bahwasannya diantara sihir ada yang bersifat khoyali yaitu hanya imajinasi tidak memiliki hakikat, sebagaimana Allah sampaikan tentang para penyihir Fir'aun,

... يُخَيَّلُ اِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ اَنَّهَا تَسْعٰى

… terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. (Thaha: 66)

Maksudnya bahwa Musa AS. terimajinasikan dalam pandangannya bahwa seutas tali dapat bergerak seperti ular, ini merupakan efek dari kekuatan apa yang diperbuat tukang sihir berupa sihir. Atas dasar itu sihir terbagi menjadi dua bagian: Pertama, sihir yang bersifat hakiki. Kedua, sihir yang bersifat khoyali (imajinasi) namun ini bukan berarti bahwasannya sihir memiliki kemampuan untuk merubah sesuatu, sihir tidak mampu menjadikan manusia seekor kera atau sapi.

Penyihir dan sihirnya tidak memiliki pengaruh secara dzat, akan tetapi sihir berpengaruh apabila berkaitan erat dengan izin Allah berupa taqdir kauni, adapun izin Allah berupa ketetapan syar'i maka sama sekali tidak ada kaitannya, karena sihir merupakan diantara yang Allah SWT. haramkan, dan syari'at tidak membolehkannya, Allah SWT. berfirman,

... وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ ...

"… Dan mereka itu (tukang sihir) tidak akan bisa memberi madharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah… ." (Al-Baqarah: 102)

Definisi sihir menurut pandangan ulama pengikut Abu Hanifah (Hanafiah) mereka berkata,

السحر هو علم يستفاد منه حصول ملكه نفسا نية يقتدر بها على أفعال غريبة لأسباب خفية

"Sihir merupakan ilmu yang dapat menghasilkan kemampuan dalam diri seseorang, yaitu kemampuan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang aneh, dengan sebab-sebab yang samar.

أو هو قول يعظم فيه غير الله تعالى وتنسب إليه التقديرات والتأثيرات

Atau didefinisikan dengan sebuah perkataan yang diagungkan selain Allah SWT., dan di nisbatkan kepada-Nya semua takdir dan ketetapan, dan pengaruh-pengaruh." [5]

Ulama pengikut Imam Malik (Malikiah) mendefinisikan sebagaimana yang di definisikan ulama Hanafiah, namun ada sedikit perubahan di sebagian lafadzh lafadzhnya, bersama kesatuan makna dari pendapat keduanya. Berkata sebagian ulama Malikiah (pengikut Imam Malik), "Sihir ada yang merupakan kejadian luar biasa (kejadian yang tidak umum) dan ada yang berupa kejadian lumrah pada umumnya (kejadiannya biasa). [6]

Sebagian ulama Malikiah menjelaskan bahwasannya jenis-jenis sihir ada tiga macam:

Jenis pertama: As-Simiya (السيمياء) : As-Simiya merupakan jenis sihir yang tersusun dari karakteristik hasil bumi tertentu, seperti minyak dengan kekhususan tertentu, cairan, atau kalimat tertentu yang dapat menyebabkan seseorang berimajinasi, dan dapat menjangkau pancaindera atau menjangkau sebagian dari pancaindera, karena disebabkan pengaruh tertentu dari makanan, sesuatu yang tercium, apa yang terlihat, dan sesuatu yang tersentuh, dan sesuatu yang terdengar.

Terkadang itu terjadi karena keberadaannya secara hakiki, yang mana Allah SWT. menciptakan itu semuanya tepat pada saat ada suatu kejadian, dan terkadang tidak terjadi secara hakiki bahkan hanya secara imajinasi. Dan terkadang dapat menguasainya dan menjadikannya linglung, serta dapat merampas pemikiran lurusnya secara totalitas, jadilah keadaannya sebagaimana keadaan orang tidur, kondisi itu semua khusus bagi orang yang menggunakan guna-guna, adapun bagi orang yang tidak menggunakan sihir sama sekali, maka tidak akan mendapatkan pengaruh apapun.

Jenis yang kedua : Al-Himiya (الهيمياء) : Ini persis sebagaimana As-Simiya, kecuali bahwasannya Al-Himiya ini memiliki keunggulan (dari As-Simiya) dikarenakan memiliki pengaruh benda-benda langit, dan memiliki hubungan dengan ilmu perbintangan dan selainnya dari kondisi bintang-bintang, sehingga terjadi peristiwa atas semua yang sudah berlalu.

Jenis yang ketiga: Sebagian kekhususan yang terjadi pada sebagian hewan (بعض خواص الحقائق من الحيوانات وغيرها). Sebagai contohnya, dengan mengambil tujuh batu, lalu dilemparkan pada anjing jenis tertentu. Biasanya anjing-anjing tersebut apabila dilempar dengan tujuh batu ini, akan menggigit batu-batu itu semuanya, kemudian pelempar batu tadi akan memunguti batu-batu tersebut lalu dilemparkannya kedalam air, maka sesiapa saja yang meminum darinya akan nampak efek aneh, dan efeknya terjadi sebagaimana yang di tetapkan oleh tukang sihir [7]

Banyak yang memperbincangkan kaitannya dengan efek sihir ini, namun kami tidak ingin berusaha untuk membahas berita-berita yang sudah banyak bercampur dusta tersebut.

Para ulama Asy Syafi'iyyah mendefinisikan sihir sebagai berikut;

السحر مزاولة النفس الخبيثة لأقوال وأفعال ينشأ عنها أمور خارقه للعادة

"Sihir adalah keterlibatan seseorang yang memiliki jiwa yang buruk. dia lakukan dengan perkataan dan perbuatannya sehingga muncul darinya kejadian yang diluar nalar, [8]

Para ulama Hanabilah memberikan definisi;

السحر : عقد ورقى وكلام يتكلم به أو يكتبه أو يعمل شيئا يؤثر في بدن المسحور أو قلبه أو عقله من غير مباشرة له

"Sihir adalah ikatan, jampi- jampi, dan suatu perkataan yang diucapkan, dituliskan, atau mengerjakan sesuatu yang dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh, hati, dan akal orang yang disihir, secara tidak langsung [9]

Imam Fakhruddin Ar-Razi berkata;

السحر في عرف الشرع مختص بكل أمر يخفى سببه ويتخيل على غير حقيقته ، ويجري مجرى التمويه والخداع

"Sihir menurut definisi syar'i adalah khusus bagi setiap perkara yang sebabnya tersembunyi, dan dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi (berimajinasi) tidak sesuai hakikatnya, dan berlangsung secara tersembunyi dan penuh dengan tipuan" [10]

Ibnu Qudamah berkata;

هو عقد ورقى وكلام يتكلم به أو يكتبه، ليعمل شيئا يؤثر في بدن المسحور أو قلبه أو عقله من غير مباشرة له، وله حقيقة فمنه ما يقتل، وما يمرض، وما يأخذ الرجل عن امرأته فيمنعه وطأها ، ومنه ما يفرق بين المرء وزوجه، وما يبغض أحدهما إلى الآخر أو يحبب بين اثنين

"Sihir adalah ikatan (buhul), jampi-jampi, dan suatu perkataan baik yang diucapkan, atau yang dituliskan, untuk mengerjakan sesuatu yang dapat memberikan dampak terhadap tubuh, hati, dan akal bagi seseorang yang terkena sihir, dan itu dapat terjadi dengan tidak secara langsung. Sihir tersebut memiliki efek yang nyata, efeknya seseorang dapat terbunuh, dapat membuat seseorang sakit dapat menjadikan seorang suami terhalang berhubungan dengan istrinya, dapat memisahkan seseorang dengan pasangannya, dan bisa menimbulkan kebencian salah satu dengan yang lainnya, serta dapat menumbuhkan kecintaan diantara keduanya." [11]

Ibnu Hajar al-Asqolani berkata;

السحر هو صرف الشيء عن وجهه

"Sihir adalah memalingkan sesuatu dari yang sebenarnya"

Al-Qasthalani berkata;

أمر خارق للعادة، صادر عن نفس شريرة لا تتعذر معارضته، وهو بتأثيره نوع من الأمراض، كما قال القرطبي: الحق أن لبعض أصناف السحر تأثيرًا في القلوب كالحب والبغض وإلقاء الخير والشر، وفي الأبدان بالألم والسقم

"Sihir merupakan fenomena kejadian diluar kebiasaan (diluar nalar), keluar dari seseorang yang berjiwa buruk, dan gangguannya bukanlah sesuatu yang mustahil, dampak sihir bisa menyebabkan sakit tertentu. Ini sebagaimana yang di jelaskan Imam al-Qurthubi, dampak nyata dari sebagian jenis sihir yang bisa mempengaruhi hati, seperti dapat membuat hati seseorang tiba-tiba tumbuh perasaan cinta, benci, tiba-tiba ingin berbuat kebaikan dan kejahatan, dan pada badannya merasakan adanya rasa nyeri dan sakit." [12]

Al-Jashshosh berkata;

السحر: كلّ أمر خفي سببه، وتخيل على غير حقيقته، وجرى مجرى التمويه والخداع

"Sihir adalah setiap perkara yang sebabnya tersembunyi memiliki efek halusinasi (imajinasi) tidak pada hakikatnya, dan berlangsung secara samar dan penuh tipuan." [13]

An-Nafrawi mengutip perkataan Ibnul Arabi, Ibnul Arabi berkata;

قال ابن العربي: حقيقته أنه كلام مؤلف يعظّم به غير الله تعالى، وتنسب إليه فيه المقادير والكائنات

"Hakikat sihir adalah merupakan perkataan yang terhimpun berupa pengagungan selain Allah , dan menisbatkan kepadanya seluruh ketetapan (takdir) dan segenap makhluk-makhlukNya." [14]

Shidiq Bin Hasan al-Qannuji berkata;

علم السحر: هو علم يستفاد منه حصول ملكة نفسانية يقتدر بها على أفعال غريبة بأشياء خفية قاله في کشاف اصطلاحات الفنون

"Dari ilmu sihir dapat diperoleh kemampuan supranatural, yaitu kemampuan untuk melakukan suatu keanehan dengan cara yang tersembunyi, ini apa yang dikatakan beliau didalam kitab Kasysyaf Ishthilahat Al funu".[15]

Para Ulama mengatakan;

هو ما يستعان في تحصيله بالتقرب إلى الشيطان مما لا يقدر عليه الإنسان

"Dalam rangka mendapatkan kemampuan sihir, didalamnya ada ritual meminta pertolongan kepada setan dengan cara mendekatkan diri kepadanya dari perkara yang tidak dimampui manusia." [16]

Ibnu Khaldun menjelaskan didalam Muqaddimahnya;

هو علم بكيفية الاستعدادات تقتدر النفوس البشرية به على التأثير في عالم العناصر، إما بغير معين أو بمعين من الأمور السماوية، والأول هو السحر، والثاني هو الطلسمات

"Sihir merupakan ilmu tentang cara mempersiapkan sesuatu sesuai kemampuan yang dimiliki jiwa manusia, untuk memberikan pengaruh di alam dunia, bisa dengan cara tertentu atau dengan cara yang tidak ditentukan yaitu dengan mengakses benda-benda langit (bintang). Cara pertama dinamakan dengan sihir, dan yang kedua dinamakan tholasim"[17]

Syaikh Muhammad Al-Amin Al Mukhtar Asy-Syinqithi berkata;

اعلم أن السحر في الاصطلاح لا يمكن حده بحد جامع مانع، لكثرة الأنواع المختلفة الداخلة تحته، ولا يتحقق قدر مشترك بينها يكون جامعًا لها مانعًا لغيرها ، ومن هنا اختلفت عبارات العلماء في حدِّه اختلافًا متباينًا

"Ketahuilah bahwa definisi sihir secara istilah tidak mungkin bisa dibatasi dengan batasan yang jami' dan mani', dikarenakan banyaknya jenis (sihir) yang bermacam-macam yang masih masuk kategori turunannya. Sehingga lafadz yang memiliki lebih dari satu makna tidak terealisasi menjadi definisi yang jami' dan mani', berdasarkan ini para ulama berbeda pendapat terkait batasan definisi, menjadi perbedaan yang saling menjelaskan. [18]

Berkata Doktor Abdus Salam As-Sukri, beliau seorang dosen pada jurusan syari'ah dan qanun di Universitas Damanhur; "Telah aku telusuri apa yang disampaikan para ulama syari'ah, terkait definisi sihir, dan aku temukan bahwa definisian para ulama tidak keluar dari tiga arahan:

  • sihir merupakan perkara yang tidak biasa, sihir dapat dimiliki dengan cara mempelajari dan mengajarkannya.
  • sihir merupakan perkara yang terjadi diluar kebiasaan, yang tidak sesuai hakikatnya (khoyali).
  • sihir berkaitan dengan perkara-perkara yang dapat menghalangi, membuat linglung, menghayal, dan berimajinasi, samar, dan penuh tipuan.

Dari penjelasan diatas menjadi jelas, bahwasannya siapa saja yang mengatakan bahwa sihir seluruhnya adalah khayalan belaka dan imajinasi, maka itu pemahaman yang salah. Dan siapa saja yang mengatakan sihir seluruhnya bersifat hakiki dan nyata secara mutlak, hasil dari bantuan setan dan lainnya, ini juga merupakan pernyataan yang keliru.

Yang benar adalah bahwasannya sebagian sihir bersifat hakiki, dan sebagian yang lain ada yang di namakan Asy-Sya'wadah (tukang sulap), tukang sulap secara kiasan dinamakan dengan sihir, dukun sifatnya tipuan dan kesamar-samaran yang tidak memiliki hakikat dan terkadang tidak menimbulkan bahaya kecuali terhadap si empunya sendiri. Sebagaimana seorang pesulap yang menggunakan bahan bahan kimia, dalam rangka mengelabui, dan dia tidak mengetahui reaksi dan cara penggunaan dari setiap bahan kimia tersebut, boleh jadi terjatuh kedalam kesalahan didalam penggunaannya disebabkan oleh dampak bahayanya, karena bahan kimia memerankan peranan besar baik bahayanya atau manfaatnya di waktu yang sama terhadap aktifitas manusia." [19]

Syaikh Doktor Al-Fadhil Memaknai dan menjelaskan sihir secara perkalimat; beliau menjelaskan, "Merupakan sesuatu yang bersifat tipis dan samar, dan memungkinkan untuk mendapatkannya dengan cara mempelajarinya, ini menyerupai perkara yang diluar kebiasaan pada umumnya, serta tidak ada batasannya, atau berlangsung secara samar dan penuh tipuan, kemampuan ini keluar dari seseorang yang berjiwa buruk, memiliki pengaruh pada elemen-elemen alam (bumi) dan pengaruh buruknya bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung,

Sesuatu yang bersifat halus dan samar. Pembatasan pertama dari makna ini adalah untuk mengeliminasi perkara yang bersifat dzohir yang bukan termasuk kategori sihir seperti menciptakan sesuatu yang penuh inovasi dan yang lainnya, yang seperti ini adalah perkara yang nyata dan jelas.

Memungkinkan untuk mendapatkannya dengan cara mempelajarinya. Pembatasan kedua ini adalah untuk mengeliminasi kategori mukjizat dan karamah, dan semua perkara yang bersifat diluar kebiasaan, karena mukjizat dan karamah secara mutlak tidak bisa dicari, adapun sihir memungkinkan siapa saja untuk mendapatinya dan mempelajarinya,

Menyerupai perkara yang diluar kebiasaan. Pembatasan ketiga untuk mengeliminasi segala apa yang diluar kebiasaan umum, seperti kode-kode alam.

Tidak ada batasannya. Pembatasan keempat, saya (Syaikh Doktor Al-Fadhil) mendatangkan pembatasan ini atas wajib sahnya perkataan yang mengatakan bahwasannya sihir adalah perkara yang diluar kebiasaan, jika demikian dan benar maka itu menjadi pembatasan untuk mengeliminasi mukjizat, bahwasannya mukjizat memberikan tantangan terhadap makhluk untuk mendatangkan yang semisalnya. Sehingga disini sihir merupakan sebagai bentuk istidraj bagi orang-orang fasik, yang Allah berikan kemampuan diluar kebiasaan melalui tangan-tangan mereka.

Berlangsung secara samar dan penuh tipuan. Pembatasan kelima ini untuk menampilkan bagian sihir yang kedua yaitu sihir kiasan (majazi) dan dinamakan dengan "Asy-Sya' wadzah" (tukang sulap) sihir ini bekerja samar dan penuh tipuan.

Kemampuan ini keluar dari seseorang yang berjiwa buruk. Pembatasan keenam untuk mengeliminasi seseorang yang berjiwa baik dan bersih dan amat sangat jauh sifatnya dengan seseorang yang berjiwa buruk dan perusak ini. Seseorang yang berjiwa baik dan bersih ini sebagaimana jiwa nabi dan wali, yang mana keduanya ini memiliki jiwa yang bersih dan mulia.

Memiliki pengaruh pada elemen-elemen alam (bumi). Pembatasan ketujuh penetapan pengaruh sihir di dunia, baik terhadap manusia atau pun terhadap hewan, seperti seni dalam mensihir ular supaya bisa ditangkap dan ditundukan, telah diketahui cara seperti ini merupakan jenis sihir, yang seperti ini dahulu biasa dilakukan di negara bagian timur sejak dahulu kala, baik yang biasa dijadikan sebagai media untuk hiburan atau digunakan sebagai cara untuk mengusir binatang melata yang dapat membahayakan manusia dan binatang ternak.

Dilakukan secara langsung. Sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para tukang sihir berupa buhul untuk memisahkan pasangan suami istri

Tidak secara langsung. Sebagaimana para penyihir di negara magrib, yaitu dengan cara mereka melihat ke arah unta dan seketika perut unta menjadi pecah. atau sebagaimana seseorang menulis pada telapak tangannya kemudian tulisan tersebut diserahkan kepada orang tertentu, yang memiliki pengaruh mengikatnya (sebagai buhul) sehingga orang tersebut terhalang dari mendatangi istrinya di malam pengantin, yang seperti ini sebagaimana apa yang dilakukan oleh orang tolol dan orang hina diantara mereka, khususnya yang terjadi di pedesaan dengan tujuan memberi makan di malam pengantin lalu kemudian mengambil harta tanpa hak. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah SWT. dan Allah tidak akan memandang kepada mereka di hari kiamat, mereka tidak akan Allah sucikan, dan bagi mereka siksa yang teramat pedih. [20]

Ustadz Muhammad Muhammad Ja'far berkata, "Sihir merupakan ritual yang dilakukan oleh orang tertentu, padanya dengan terpenuhinya syarat-syarat yang di khususkan, dibawah tugas dan persiapan persiapan yang tidak terbuka secara umum dan dengan cara rahasia dan samar, dan itu dalam rangka untuk memberikan pengaruh buruk terhadap seseorang atau orang banyak, walaupun keinginan mereka agar tercapai tujuan tertentu atau yang diwasiatkan mereka." [21]

Doktor Ahmad Bin Nashir Al-Hamdi berkata, "Setelah mengkompromikan beberapa definisi sihir, maka saya sampaikan definisi ini yang telah saya susun secara ringkas, saya definisikan, sihir adalah tipuan atau berupa pengaruh di dunia, sesuai dengan kemampuannya yang terbatas dengan menggunakan pengaruh 'ain dari golongan jin, atau dengan menggunakan obat-obatan yang dipersiapkan tukang sihir". Kemudian beliau imbuhkan kembali, "Saya melihat definisi sihir ini secara komprehensif, manakala sihir berupa imajinasi dan khayalan dan tipuan. Dari sihir ada yang bersifat hakiki yang dapat memberikan pengaruh dengan ambisi, atau dengan dukungan setan, atau dengan keselarasan campuran orbit bintang dan elemen-elemen alam." [22]

Berkata Profesor Ahmad 'Athiyatullah, "Sihir secara istilah adalah gambaran perkara batil yang di gambarkan dengan gambar kebenaran, atau di definisikan dengan bantuan untuk mendapatkan kemampuan sihir adalah dengan cara mendekatkan diri kepada setan dari kemampuan yang tidak dimiliki manusia."

Dikatakan, "Sihir merupakan ritual yang dibangun berdasarkan tipuan terhadap panca indera, disebutkan sihir menurut kalimat bahasa arab سحره بكذا dia telah menyihirnya demikian, atau dengan maksud dia telah mengelabuinya dan telah dia rampas akal pikirannya, وسحر عينه dia telah menyihir kedua matanya maksudnya adalah dia telah membuatnya berhalusinasi (imajinasi) tidak sesuai hakikatnya, وسحره كذلك di sihirnya seperti itu memiliki makna memikatnya atau membuatnya rusak. Yang di maksud bahwasannya orang yang terkena sihir terjadi nyata dibawah pengaruh pihak lain, yang dimaksud adalah الساحر (As Saahir) tukang sihir dan bentuk prulal (jamak) nya adalah سحرة (Saharah) para tukang sihir, penyihir memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pengetahuannya dalam menghadapi sesuatu yang terjadi dihadapannya, dan seseorang tidak mampu mengungkap penyebabnya." [23]

Ustadz Jamal Muhammad Sarhan berkata, "Para ulama saling berselisih tentang hakikat sihir dan jenis-jenisnya, mayoritas dari mereka menyatakan bahwasannya sihir dapat memberikan pengaruh terhadap seseorang yang terkena sihir, bahkan berakibat sakit dan kematian, tanpa adanya sesuatu yang bersifat dzhahir (terindra) mengenai korban." [24]

Setelah penyampaian komprehensif dari para ulama dan peneliti tentang pemahaman sihir, maka akan saya (Abu Bara') sampaikan definisi secara lengkap tentang sihir yang bersifat hakiki.

Sihir jenis hakiki berbentuk ritual berupa jampi-jampi, tholasim, bacaan bacaan perlindungan dalam rangka mengagungkan selain Allah SWT, rata-rata ritual ritual yang mengandung kekufuran dan darinya didapatkan kemampuan (kekuatan), didapat dengan cara seseorang dengan usahanya mendapatkan dengan cara mempelajarinya dan ketersediaan sifat-sifat khusus dan ditentukan yang harus dipenuhi, dan itu semua bisa sempurna terlaksana dibawah keadaan yang tidak sesuai keumuman dan dengan cara-cara samar dan halus, ritual-ritual ini keluar dari seseorang yang berjiwa buruk, dan mendekatkan diri kepada setan untuk mendapatkan apa yang tidak dimampui manusia, dapat memberikan pengaruh pemberian pengaruh secara langsung di alam semesta, maka terjadilah pengaruh darinya pada hati seperti tiba-tiba cinta, benci, serta dapat menimpakan kebaikan dan keburukan, dapat membuat badan sakit bahkan kematian. Semuanya dapat terjadi pada seseorang atau sekumpulan orang, sungguh hina atas keinginan mereka dalam rangka merealisasikan tujuannya.


Baca Juga:


[1] "HR. Ahmad didalam Musnad, 1/269, 273, 303, 309, 313, 327, 332. HR. Bukhari Kitab Ath Thib, 51 No.5767, HR. Muslim Kitab Al Jumu'ah 47 No.870, HR Abu Dawud Kitab Al Adab, 94, 95 No.5007,5011, HR. Tirmidzi Kitab Al Bir, 80 No.2114, HR. Addarimi Kitab Ash Shalah, 199, HR. Malik Al Muwaththa Kitab Al Kalam, 7. Shahihul Jami', 2216

[2] Lisanul 'Arab, 4/348

[3] Shahih Sunan Abi Dawud, 3/ 945

[4] Assihru Haqiquatuhu Anwa'uhu Al Wiqayatu Minhu. 7-8

[5] Hasyiah Raddul Muhtar 1/44-45, Syarhu Kanzid Daqa'lq, 2/293

[6] Hasyiah Ad Dasuqi Ala Asy Syarhil Kabir, 4/302, Al Furuq lil Qurafi Al Maliki 4/137

[7] Al Furuq lil Imam Syihabudin Abil Abbas Ahmad Bin idris Ash Shanhaji Al Masyhur bil Qurafi, 4 / 07-13

[8] Mughnil Muhtaj Lil 'Alamah Asy Syarbini Al Khathih, 4/120, Hasyiah Asy Syarqawi Ala At Tahrir lil 'Allamah Asy Syarqawi, 2/ 385

[9] Kasyful Qana lil Faqihil Hanabilah Al Bahuti, 6/186. Al Mughni li Abi Muhammad Abdullah Qudamah, 8/150

[10] Al Misbahul Munir, 268

[11] Al Mughni, 10/104

[12] Irsyadus Sari, 8/401

[13] Ahkamul Qur'an, 1/51

[14] Al Fawakih Ad Dawani, 2/200

[15] Abjadul 'Ulum,2/318

[16] Di nukil dari Hukmul islam Fi Assihri wa Musytaqatihi, 17

[17] Di nukil dari Dairatu Ma'arif Al Qarnil 'Isyrin, Muhammad Farid Wajdi, 5/55

[18] Adwaul Bayan

[19] Assihru Bainal Haqiqah wal Wahm Fit Tashshowuril islam, 37-38.

[20] Assihru Bainal Haqiqah wal Wahm Fit Tashshowuril islam, 38-39

[21] Kitab Assihr

[22] Kitab Assihri Bainal Haqiqah wal Khayal

[23] Al Qamus Al Islami, Tema Sihir

[24] Assihri wa Asy Sya'wadah Thuruqun wa 'ilajun.


Referensi Kitab: الصواعق المرسلة في التصدي للمشعوذين والسحرة - أبو البراء أسامة بن ياسين المعاني

 

0 Komentar